Ini dia Cerpen gueeeee ... baca yeahhh !!! cerpen yang gue ikut lombain di lomba cerpen SMA Negeri 1 genteng ... beuuddddd keren gak ?? baca ampek abis ya?
Nama : Indah Pratiwi.
Sekolah : SMP Negeri 1 Genteng.
Tema : Remaja dan Budaya Kebebasan.
Judul :
Menjadi Remaja Gaul yang Sebenarnya.
Pagi hari ini Rira berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki
sendirian. Padahal biasanya, Rira berangkat sekolah bersama dengan teman
sebangkunya yang bernama Mega. Ia sudah berteman lama dengan Rira sejak masih
TK. Saat tengah asyik berjalan, tiba-tiba dari arah belakang Rira terdengar
bunyi sepeda motor melintas. Karena penasaran akhirnya Rira menghadap ke
belakang. Ternyata orang yang naik sepeda motor itu ialah Mega. Ia baru saja
dibelikan sepeda motor oleh orangtuanya. Karena kasihan melihat Rira berjalan
sendirian, akhirnya Mega mengajaknya pergi ke sekolah bersama. “ Ayo Ra kita
berangkat bersama pakai sepeda motorku yang baru lo.” Seru Mega kepada Rira. “
Gak deh, aku jalan kaki aja.” Jawab Rira dengan pelan. “ Udah deh Ra. Kenapa
kamu takut ya? Gak bakal terjadi apa-apa kok, tenang aja aku udah mahir naik
sepeda motor.” Kata Mega sambil meyakinkan Rira. “ Tapi kamu kan belum punya
SIM. Nanti malah kena tilang Pak polisi di jalan.” Jawab Rira. “ Ya udah begini
aja, kamu mau ikut aku apa gak? Liat sekarang udah jam berapa nanti malah kamu
telat masuk sekolah.” Kata Mega meyakinkan Rira sekali lagi. “ Iya deh aku
bareng kamu.” Jawab Rira. Akhirnya mereka berangkat ke sekolah bersama. Hari
ini adalah hari pertama mereka pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor
sendiri. Terlihat dari raut wajah mereka yang begitu senang. Seperti anak yang
tidak berdosa saat melanggar peraturan yang ada, yaitu menaiki sepeda motor
sebelum berumur 16 tahun.
Lima menit kemudian mereka sudah tiba di sekolah. Tidak
terasa bel jam pertama pelajaran sudah berbunyi. Tanpa lama mereka langsung
berjalan ke kelas. Sambil bercerita-cerita tentang kartun favorit mereka, tiba-tiba
Mega mengajak Rira untuk bobol sekolah pas waktu jam istirahat. Dengan lantang
Rira menolak ajakan Mega. “ Mega kamu itu udah gila kali ya? Mau bobol sekolah,
nanti kan ada ulangan IPS. Masa’ kita gak ikut ulangan sih?” Kata Rira. “ Haduh
hari ini masih mikirin ulangan? Ulangan IPS lagi. Gak apapa kok, kita kan bisa ikut
ulangan susulan. Aku mau ngajak kamu ke tempat yang seru, pasti kamu bakalan
suka. Apalagi kan aku sudah punya sepeda motor. Pasti kita kalau mau
kemana-mana jadi gampang.” Jawab Mega dengan enteng.” Tapi sepeda motor itu jangan
dipakai untuk perbuatan yang negatif kaya’
bobol sekolah dong! Itu kan perbuatan yang tidak terpuji Mega.” Kata Rira
dengan lantang. “Rira aku janji deh gak bakalan terjadi apa-apa kok pada diri
kita. Kalau sampai itu terjadi, maka aku yang akan nanggung semuanya deh. Rira kamu
ikutan ya, pasti di jamin seru. Kamu kan temanku yang paling baik deh!” Kata
Mega sambil merayu Rira.” Hem, ya udah deh aku ikut. Awas lo nanti kalau ada
apa-apa ya!” Kata Rira kepada Mega.” Oke deh. Pokonya habis istirahat ya.” Seru
Mega sambil tersenyum kecil.
Akhirnya mereka jadi bobol sekolah pas waktu jam
istirahat. Saat akan keluar dari pintu gerbang sekolah, Mega dan Rira harus
berbohong kepada Pak satpam dengan alasan mau pulang ke rumah karena sakit
perut. Pak satpam dengan mudah mempercayainya. Dengan mudah mereka pergi dari
sekolah. Saat Rira bertanya kepada Mega akan kemana mereka pergi, Mega hanya
diam saja sambil tersenyum kecil. Sebenarnya Rira agak khawatir jika
perbuatannya akan diketahui oleh kedua orangtuanya. Akan tetapi Rira percaya
bahwa Mega tidak akan pergi ke tempat yang aneh-aneh.
Tak lama kemudian akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.
Ternyata Mega mengajak Rira ke sebuah mall di sekitar sekolah mereka. Kata Mega,
di mall itu ada diskon baju besar-besaran. Karena mereka adalah wanita, maka
wajar saja mereka suka berbelanja apalagi jika ada diskon besar-besaran. Akan Tetapi
Rira khawatir jika mereka akhirnya ketahuan bobol pas waktu sekolah, karena
mereka masih mengenakan baju seragam. Tetapi bukan Mega namanya kalau akalnya
tidak banyak, akhirnya mereka berdua membeli baju santai di pinggir jalan.”
Sekarang kita tinggal ganti baju deh, gampang kan !” Kata Mega dengan semangat. “ Ya udah buruan
sebelum ketahuan kalau kita anak SMP Negeri 13 Bekasi.” Kata Rira sambil
berjalan ke kamar mandi umum. Dua menit kemudian mereka sudah berganti baju.
Dengan langkah pasti mereka berjalan menuju mall yang berada di seberang jalan.
Sambil bergandengan tangan, mereka berdua memasuki mall. Mereka menaiki lift
untuk pergi ke lantai 2, tempatnya baju-baju berdiskon besar. “ Wah liat ini
Rira, bajunya murah-murah dan bagus-bagus ya!” Seru Mega. “ Iya Mega, emangnya
kamu bawa uang berapa?” Tanya Rira. “ Gak banyak kok Cuma 1 juta.” Jawab Mega
dengan sombong. “ Hah! Cuma 1 juta? Dapat uang sebanyak itu darimana, Ga?”
Tanya Rira kembali. “ Kemarin ibuku baru dapat arisan, jadi aku dikasih separuh dari uang yang
didapat ibuku. Oh ya kalau kamu kekurangan uang pasti aku akan belikan baju
buat kamu.” Kata Mega. “Ok deh!” Kata Rira kepada Mega. Mereka memilih baju dengan
sepuasnya, dan mereka memborong hampir semua baju yang ada. Setelah membeli
baju, mereka pergi untuk makan siang di sebuah restoran di mall itu juga. Saat
sedang makan, mereka berdua bertemu dengan segerombolan anak perempuan yang
memakai baju yang seragam. Kelihatannya mereka seperti membicarakan tentang geng
sepeda motor. Tanpa ragu, Mega mendekati mereka dan menanyakan sesuatu hal.
“Hai! Kalian sedang membicarakan apa sih? Soal geng sepeda motor ya? Kalian itu
geng sepeda motor ya?” Tanya Mega dengan semangat. “Ih ini cewek kepo amat sih.
Iya kita itu geng sepeda motor. Tapi kami tidak suka berkelahi dan bentrok sama
orang, kami lebih suka pergi untuk mencari tempat makanan enak sambil arisan
dan ngerumpi gitu.” Jawab salah satu dari mereka. “ Aku boleh ikutan gak? Aku
juga udah punya sepeda motor sendiri lo.” Kata Mega sambil berharap. “Em, kelihatannya boleh juga. Lagi pula kita
juga lagi kekurangan anggota. Oke, mulai sekarang kamu jadi anggota geng Cewek
Gaul. Selamat datang ya.” Kata mereka kompak. “Tapi aku punya seorang teman,
dia juga kepingin ikutan geng ini, boleh ya?” Kata Mega sekali lagi. “Boleh
juga, nanti kamu datang ke Mall Pindara jam 7 malam, kami tunggu ya.” Jawab
Rista, ketua geng Cewek Gaul. Dengan sumringah, Mega memberitahu kepada Rira
bahwa mereka berdua ikut geng Cewek Gaul. Dengan agak kesal, Rira memarahi Mega
karena sudah seenaknya sendiri memasukkan dirinya ke sebuah geng. Dengan tenang
Mega mengatakan bahwa geng itu bukan sekedar geng, geng itu adalah geng
spektakuler. Cuma cewek gaul yang bisa bergabung di geng itu. Akhirnya Rira
bisa menerimanya dan juga merasa senang. Setelah selesai makan siang, mereka
berdua pulang ke rumah mereka masing-masing.
Setibanya di rumah, Rira langsung dimarahi oleh ibunya
karena pulang terlambat. Rira mengatakan bahwa ia pulang terlambat karena mengerjakan
tugas kelompok di rumahnya Mega. Ibunya pun langsung percaya saja kepada Rira,
karena ia tidak pernah berbohong sebelumnya. Sebenarnya Rira ingin sekali
berkata jujur. Akan tetapi, pasti ibunya tidak akan pernah mengizinkan Rira
bermain lagi dengan Mega. Rira tidak menginginkan hal itu, maka terpaksa ia
harus berbohong. Setelah membersihkan rumah dan mandi, Rira langsung pamit ke
rumah Mega untuk mengerjakan tugas matematika. Sesudah sholat maghrib ia sudah
tiba di rumahnya Mega. Saat mengerjakan PR matematika, Mega mengajak Rira pergi
ke Mall Pindara untuk bertemu dengan para anggota geng Cewek Gaul. Akhirnya
setelah mereka selesai mengerjakan PR matematika, mereka langsung berangkat ke
Mall Pindara tepat jam setengah tujuh. Mereka pergi ke mall dengan menaiki
sepeda motor. Saat berada di Jalan Abdurrahman Saleh, ada banyak polisi yang berjaga di pos dekat persimpangan
jalan. Terlihat dari kejauhan banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang
terkena tilang. Disaat yang bertepatan, Mega yang mengendarai sepeda motor
tidak memakai helm dan tidak membawa SIM dan STNK. Karena takut terkena tilang,
akhirnya Mega nekat menghindari polisi. Saat itu ada beberapa polisi yang tahu
dan langsung mengejar Mega dengan mobil polisi. Kejar-kejaran pun tidak bisa
dihindari, Mega yang saat itu sangat panik mencoba untuk mencari jalan pintas agar
terhindar dari polisi. Akhirnya, Mega melewati jalan pintas yang tidak bisa
dilalui oleh mobil. Seketika itu beberapa polisi turun dari mobil dan mencoba
untuk berlari mengejar Mega, akan tetapi polisi tidak bisa mengejar Mega karena
ia mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Akhirnya ia lolos dari
kejaran polisi. Dengan wajah pucat karena deg-degan, Rira memarahi Mega soal
kejadian tadi. “Untung aja ya kita gak ditangkap polisi. Coba kalau kita sampai
ditangkap, pasti akan ribet jadinya!” Kata Rira. “Sudah lah, yang penting kita
gak ditangkap aja.” Jawab Mega dengan enteng. Akan tetapi, tetap saja Rira
masih kesal dengan Mega soal kejadian tadi yang bikin jantungnya hampir copot.
3 menit kemudian, mereka sudah tiba di Mall Pindara.
Menurut rencana, mereka akan bertemu dengan para anggota geng Cewek Gaul di
sebuah restoran cepat saji di lantai 3. Dengan cepat mereka menuju kesana.
Akhirnya mereka bertemu dan membahas tentang rencana kegiatan geng selama tahun
2013. Pokok dari kegiatan geng ini adalah wisata kuliner dan arisan sambil
jalan-jalan ke tempat yang keren dan belum pernah dikunjungi. Di malam itu juga
mereka melakukan arisan pertama mereka, dan yang mendapat uang arisan pertama adalah
Violita. Saat menerima uang itu, ia berjanji akan mentraktir semua anggota geng
Cewek Gaul makan siang besok di restoran terbaru di daerah Bandung. Dengan
lantang Rira tidak menyetujui rencana Violita. Katanya tempat makannya terlalu
jauh, ia menyarankan di daerah sekitar Bekasi saja. Tetapi seluruh anggota geng
tidak setuju usulan Rira termasuk juga dengan Mega. Akhirnya Rira pun
menyetujuinya karena tidak ada yang menyetujui usulannya. Acara arisan dan
makan-makan geng Cewek Gaul baru selesai jam 10 malam. Saat akan pulang, tampak
jalanan di depan mall sudah sepi. Rira dan Mega tiba di rumah jam setengah 11
malam.
Saat tiba di rumah, Rira dan Mega langsung dimarahi oleh
kedua orangtua Rira, mereka memarahi Rira dan Mega karena pulang terlalu malam.
Saat ditanya alasan Rira dan Mega pulang terlambat, mereka menjawab dengan
alasan karena mengerjakan tugas matematika yang sangat sulit sehingga baru selesai
larut malam. Karena Mega tidak berani pulang sendiri, akhirnya ia menginap di
rumah Rira untuk malam ini. Mereka berdua tidur bersama di kamar Rira. Saat
Rira mencoba untuk tidur, Mega mengajaknya mengobrol sesuatu hal. “Dari dulu
aku kepingin banget jadi cewek yang gaul dan banyak yang kenal sama aku. Makanya,
aku sampai ngerengek minta sepeda motor ke mamaku. Sekarang aku sudah punya
sepeda motor dan ditambah lagi aku juga ikutan geng Cewek Gaul, wah lengkap
sudah kebahagiaanku jadi anak gaul. Nah kapan kamu minta sepeda motor ke
orangtuamu? Biar kamu jadi gaul juga sama kaya’ aku.” Tanya Mega. “Sebenarnya
sih pinginnya gitu, tapi apa orangtuaku mau ngasih aku sepeda motor? Apalagi
kan umurku masih 14 tahun, belum waktunya berkendara sendiri.” Jawab Rira
dengan sedih. “Pasti boleh kok, kamu bilangnya minta sepeda motor buat pergi ke
sekolah biar gak jalan kaki lagi.” Kata Mega memberikan usul kepada Rira. “Iya
deh aku coba besok pagi. Semoga saja berhasil. Ya udah Mega aku mau tidur dulu
ya, aku udah ngantuk banget nih. Selamat malam Mega.” Kata Rira sambil mencoba
untuk tidur. “Selamat malam juga Rira.” Jawab Mega sambil tersenyum kepada
Rira. Tidak beberapa lama kemudian, mereka pun sudah tertidur dengan pulasnya.
Keesokan harinya Rira dan Mega bangun lebih awal, mereka
sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Saat sedang sarapan, Rira mencoba
meminta sepeda motor kepada ayahnya. “Ayah, Rira kepingin punya sepeda motor
sendiri buat pergi ke sekolah.” Kata Rira. “ Rira, kau pergi ke sekolah kan
bisa jalan kaki, naik ojek, atau dianterin ayah?” Jawab Ayah dengan aksen
Bataknya. “Tapi kan Ayah, kalau naik sepeda motor lebih enak, biar gak
ngerepotin siapa-siapa.”Kata Rira mencoba meyakinkah ayahnya. “ Rira, kau itu
masih kecil. Masih berumur 14 tahun. Belum waktunya naik sepeda motor. Kalau
suatu hari kau kena tilang bagaimana?” Tanya Ayah kepada Rira. “Gak bakalan,
Rira jelasnya menghindari lah.” Jawab Rira enteng. “Rira, sepeda motor itu
bukan kendaraan yang pas buat kau, lebih baik kau naik sepeda pancal, bisa
mengurangi dampak globalisasi dan bisa buat olahraga juga. Lagipula kau belum
punya SIM, kan? Bagaimana bisa kau naik
sepeda motor di jalan?” Kata Ayah sambil menasihati Rira. “Memang anak remaja
zaman sekarang, apalagi kau itu Rira terlalu banyak gaya.” Kata Ayah sambil
mengoleskan mentega ke rotinya. Rencana Rira meminta sepeda motor pun gagal.
Setelah selesai sarapan, Mega dan Rira langsung berangkat ke sekolah dengan
naik sepeda motor.
Saat masih berada di perjalanan, handphone Mega berbunyi.
Ternyata ada panggilan masuk dari Violita. Karena Mega sedang menyetir akhirnya
Rira yang menjawab. “Halo Violita! Aku Rira. Ada apa ya Violita?” Kata Rira.
“Begini Ra, sekarang kamu sama Mega pergi ke
Terminal Jaya Agung! Kita semua sudah ngumpul. Sekarang kita mau
berangkat ke Bandung. Cepetan kami tunggu sekarang.” Jawab Violita. “Oh gitu,
tapi bagaimana? Aku sama Mega kan mau pergi ke sekolah.” Kata Rira. “Ya kamu
bolos sekolah aja.” Kata Violita memberi saran kepada Rira. “Apa boleh begitu?”
Tanya Rira. “Haduh boleh-boleh, kan sekali-kali. Udah cepetan kami tunggu,
jangan lama-lama lo.” Jawab Violita. “Ya, kami berangkat sekarang.” Kata Rira
sambil mengakhiri percakapannya dengan Violita. Akhirnya mereka pergi ke
Terminal Jaya Agung. Tidak lama kemudian mereka sudah tiba di terminal. Perjalanan
mereka menuju ke Bandung pun dimulai. Mereka berangkat pukul 8 pagi. Dengan
sorak gembira mereka mengendarai sepeda motor sendiri. Sambil melambaikan
tangan ke kanan dan ke kiri, mereka terkadang menyanyikan lagu-lagu suka cita
dan tidak ketinggalan lagi lagu-lagu berbau tentang cinta, lagu kesukaan mereka.
Jarak yang ditempuh untuk perjalanan dari Bekasi ke Bandung butuh memakan waktu
kurang lebih 4 jam. Dalam waktu selama itu, mereka jadi sering berhenti di sebuah
warung atau SPBU untuk melepas lelah dan beristirahat sejenak. Setalah hampir
tiga setengah jam perjalanan, tidak terasa mereka sudah melewati daerah
perbatasan antara Cimahi dan Bandung. Saat melewati kilometer 57, tidak diduga
ternyata di sepanjang jalan perbatasan ada banyak polisi yang sedang melakukan
patroli jalanan. Terlihat dari kejahuan, terdapat banyak pengendara sepeda motor
yang ditilang. Akhirnya semua anggota geng Cewek Gaul juga terkena tilang, akan
tetapi Mega tetap menghindari polisi dengan menabrak polisi yang akan
mencegatnya. Kejar-kejaran pun tidak dapat dihindarkan. Semua polisi yang
sedang bertugas akhirnya mengejar Mega dengan
sepeda motor. Tampak dari arah kejahuan ada truk pengangkut sampah berhenti
mendadak di depan sepeda motor Mega, tabrakan pun tidak bisa dihindarkan.
Sepeda motor Mega rusak berat karena menabrak badan belakang truk, sedangkan
Mega dan Rira terpental di truk sampah. Tidak beberapa lama kemudian, mobil
ambulan tiba di tempat kejadian.
Segera orangtua Mega dan Rira pergi ke sebuah rumah sakit
tempat Mega dan Rira dirawat. Ternyata Mega dan Rira tidak mengalami luka yang
parah. Langsung orangtua mereka memarahi mereka berdua karena perbuatan yang
telah mencelakakan diri mereka sendiri. Semua ini dijadikan pelajaran buat Mega
dan Rira untuk lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan, dan satu lagi
pelajaran yang paling berharga buat mereka berdua. Bahwa untuk menjadi anak
gaul tidak harus memiliki sepeda motor, melanggar norma-norma yang ada, dan
ikutan geng-geng yang aneh. Untuk bisa menjadi anak remaja yang gaul, kita bisa
mengikuti beberapa organisasi di sekolah seperti OSIS, Pramuka, PMR, dan MPK.
Anak remaja gaul zaman kini kendaraannya bukan sepeda motor, tetapi sepeda
pancal. Lebih banyak manfaatnya ketimbang kekurangannya, dan harus diingat oleh
anak remaja zaman kini yaitu harus menghindar dari pergaulan bebas yang marak
merajalela di kalangan remaja. Nah kalau mau menjadi anak remaja gaul, jangan
melanggar norma yang ada dan menjadi remaja yang berakhlak mulia. Itulah motto
Mega dan Rira dalam menjalani kehidupan mereka sekarang. Setelah musibah yang
dialami mereka sewaktu di Cimahi kemarin, mereka berdua tidak lagi naik sepeda
motor ke sekolah, mereka memilih naik sepeda pancal. Mereka berdua juga tidak
lagi ikutan geng Cewek Gaul, mereka lebih memilih mengikuti organisasi OSIS di
sekolah. Pokoknya semua telah berubah, kesadaran mereka berdualah yang telah
menuntun mereka ke jalan yang benar. Menjadi remaja gaul yang sebenarnya.
TAMAT.
0 komentar:
Posting Komentar